PENJUALAN
Penjualan adalah suatu usaha yang
terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha
pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang
menghasilkan laba (Marwan, 1991).
Penjualan merupakan sumber hidup
suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha
memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat
mengetahui hasil produk yang dihasikan. Menurut Winardi (1982), penjualan
adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam
memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang
bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan
wakil pemasaran.
1. Hubungan Promosi Dengan Penjualan
Dalam kegiatan pemasaran yang sangat
kompleks dan saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi
dan penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan,
yaitu laba. Promosi berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai
strategi untuk menjangkau pembeli untuk melakukan pertukaran. Sedangkan
penjualan adalah pemindahan barang dan jasa yang dilakukan oleh penjual.
Pada umumnya perusahaan yang ingin
mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan melakukan untuk mengadakan
kegiatan promosi melalui iklan, personal selling, dan publisitas. Apabila
volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta
cukup mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar
mempertahankannya.
Meskipun demikian seringkali
perusahaan dalam menurunkan kegiatan promosi diikuti pula oleh penurunan
penjualan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa kemungkinan, misalnya
penurunan promosi tersebut perlu ditinjau kembali. Peninjauan tentang keputusan
promosi tersebut hendaknya dilakukan dalam skop yang luas, dengan demikian
penyajian penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat
dihindarkan.Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Penjualan
Dalam praktek, kegiatan penjualan itu
dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 1990).
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual-beli atau pemindahan
hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan
dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.
Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai
sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami
beberapa masalah penting yang sangat berkaitan,
yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang
yang di tawarkan.
b. Harga produk.
c. Syarat penjualan seperti:
pembayaran, penghantaran, pelayanan
sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar.
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau
pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan
penjualannya.
Adapun faktor-faktor kondisi pasar
yang perlu di perhatikan adalah:
a. Jems pasarnya
b. Kelompok pembeli atau segmen
pasarnya
c. Daya belinya
d. Frekuensi pembelian
e. Keinginan dan kebutuhan
3. Modal.
Akan lebih sulit bagi penjualan
barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli,
atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti
ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli.
Untuk melaksanakan maksud tersebut
diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat peragaan
baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan
sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah
modal yang diperlukan untuk itu.Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan.
Pada perusahaan besar, biasanya
masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang
dipegang orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
5. Faktor lain.
Faktor-faktor lain, seperti:
periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi
penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak
sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat
dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil,
kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
Ada pengusaha yang berpegangan pada
suatu prinsip bahwa "paling penting membuat barang yang baik".
Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali
membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian dilakukan, sering
pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang
menarik atau dengan cara promosi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar