Senin, 21 April 2014

PERUSAHAAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI)

     Dalam pertumbuhan ekonomi sebenarnya, sejauh mana peranan bank dalam membantu usaha para nasabah yang memerlukan dana, baik dana Investasi maupun dana untuk modal kerja diharapkan adanya peningkatan pembangunan di berbagai sector. Dan saya akan mebahas tentang Bank Negara Indonesia,
Bank sirkulasi dan bank sentral pertama yang didirikan pada tahun 1946 di Jakarta. Tugasnya waktu itu adalah membiayai dan membayar hutang negara, menarik uang pendudukan Jepang dari peredaran dan menggantikannya dengan ORI (Oeang Repoeblik Indonesia). Jenis uangnya diedarkan Menteri Keuangan, bukan BNI 1946 sebagai bank sentral, dan merupakan surat utang pemerintah RI. Ketika ibu kota pindah dari Jakarta ke Yogyakarta, dan bank sentral pun pindah.
BNI 1946 berdiri pada tanggal 5 Juli 1946 yang kemudian diperingati sebagai Han Bank. Tujuan BNI adalah mengatur pengeluaran dan peredaran uang kertas bank dengan harga yang tetap menurut keperluan masyarakat, memperbaiki peredaran alat pembayaran lain, dan memenuhi kredit masyarakat agar dapat bekerja untuk kepentingan umum.
Pada awal berdirinya, BNI banyak membantu perjuangan nasional dalam bidang perekonomian, khususnya di bidang moneter. BNI mengadakan hubungan dengan Bank Soerakarta, Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia. Khusus dalam perkreditan niaga, pada bulan Februari 1947, BNI membantu pembentukan Banking and Trading Corporation (BTC) di Jawa, mendirikan perusahaan dagang di beberapa kota di Sumatera seperti Bukit Tinggi (Central Trading Company, eTC, Jambi Trading Company), dan memberikan kredit sebagai modal kerja kepada Badan Tekstil Negara, Badan Industri Negara, Pusat Perkebunan Negara dan lain-lain.
Pada tahun-tahun pertama, BNI membuka kantor-kantor cabangnya di Cirebon, Garut, Purwokerto, Malang, Solo, Madiun, Kediri, Bukittinggi, Kutaraja (sekarang Banda Aceh), Pekanbaru, Jambi dan Sibolga. Pada waktu terjadinya Agresi Mihter II, kantor pusat BNI di Yogyakarta merupakan salah satu sasaran utama bagi tentara Belanda yang datang menyerbu pada tanggal 19 Desember; kekayaan bank berupa ratusan juta ORI serta barang-barang berharga lainnya dikuasai.
Menjelang diadakannya Konferensi Meja Bundar, tanggal 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta, tidak terdapat kesesuaian paham mengenai bentuk bank sirkulasi. Pada KMB di Den Haag bulan November 1949, De Javaasehe Bank diberi hak monopoli untuk mengedarkan uang kertas bank, sedangkan BNI memusatkan kegiatannya pada perbaikan dan pembangunan ekonomi. Tugas BNI adalah membantu memajukan kemakmuran rakyat dan pembangunan ekonomi dalam bidang perdagangan umum dan perdagangan impor dan ekspor khusus. Dengan adanya tugas tersebut, BNI membuka cabang di setiap ibu kota propinsi dan hampir di setiap ibu kota kabupaten di seluruh Indonesia. Hubungan koresponden BNI dengan bank-bank luar negeri berkembang sejajar dengan bertambahnya kepercayaan bank di negeri terhadap BNI.  Bank Negara Indonesia yang didirikan dan dipersiapkan pada tanggal 5 Juli 1946 menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama - Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi, serta sekaligus juga adalah sebagai pendiri dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia yang pertama adalah Raden Mas (R.M.) Margono Djojohadikusumo.
Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955.
Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan kepercayaan pemerintah terhadap perusahaan BNI. Maka, pada 1968, status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia.
Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan kartu kredit dan kartu ATM/debit bergambar Tim Sepakbola peserta BPL, Chelsea, dengan logo MasterCard. Kartu tersebut dapat diterima oleh fans Chelsea. Bank BNI juga meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri minyak dan gas.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Gatot M. Suwondo, didampingi jajaran Direksi memberikan keterangan tentang kinerja BNI tahun 2013, di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2014. BNI berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 28,5% menjadi Rp9,05 trilliun pada akhir tahun 2013.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. saat ini mempunyai 9 anak perusahaan. Mereka adalah sebagai berikut :
·         BNI Remittance Limited - Hong Kong
·         PT. Bina Usaha Indonesia
·         PT. BNI Life
·         PT. BNI Multi Finance
·         PT. BNI Nomura Jafco Investment
·         PT. BNI Nomura Jafco Manajemen Ventura
·         PT. BNI Nomura Jafco Ventura Satu
·         PT. BNI Securities
·         PT. Pembiayaan Artha Negara
·         PT. Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
·         Bank BNI Syariah
·         Bank Nusa Nasional (telah di-spin off pada 2009)

Sumber :
http://h3r1y4d1.wordpress.com/2012/04/05/peranan-perbankan-dan-perekonomian-indonesia/
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/3864/BNI-1946-Bank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar